Kesadaran arti pentingnya kelestarian Bumi semakin meningkat dari hari ke hari. Kelompok penduli lingkungan, siswa dan mahasiswa pecinta alam, dan munculnya komunitas peduli lingkungan. Di sosial media-pun bertebaran akun dan fanpage yang membawa misi suci kepedulian lingkungan. Ujungnya adalah melestarikan Bumi dan manusia hidup secara aman di planet yang terbatas sumber dayanya ini.
Di level pendidikan, dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah, persoalan lingkungan tidak asing lagi. Di perguruan tinggi, jurusan yang khusus mengenai lingkungan sangatlah banyak.
Sebagai pengingat akan pentingnya lingkungan dan kelestarian Bumi ini, dalam satu tahun telah dikukuhkan banyak hari peringatan. Yuk ketahui apa saja sehingga kita tidak lupa bahwa ternyata kepedulian,komitmen dan semangat untuk menjaga Bumi ditegaskan dalam banyak lingkup, mulai dari air, hutan, pohon, sampah, laut, burung, dan sebagainya.
2 Februari sebagai Hari Lahan Basah Sedunia
Setiap tanggal 2 Februari diperingati sebagai Hari Lahan Basah Sedunia atau World Wetlands Day. Tanggal ini dipilih karena pada 2 Februari 1971 diadakan Konvensi tentang Lahan Basah Penting Internasional (Convention on Wetlands of International Importance) di Laut Kaspia, kota Ramsar, Iran. Tujuan diadakan peringatan Hari Lahan Basah Sedunia untuk meningkatkan kesadaran tentang lahan basah. Kondisi sekarang ini menyatakan masyarakat dunia kehilangan lahan basah tiga kali lebih cepat daripada hutan atau 90 persen lahan basah dunia telah terdegradasi sejak tahun 1700-an. Padahal, lahan basah adalah ekosistem yang berkontribusi pada keanekaragaman hayati, ketersediaan air tawar, mitigasi dan adaptasi iklim, ekonomi dunia dan sebagainya.
21 Februari sebagai Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN)
Kementrian Negara Lingkungan Hidup menetapkan tanggal 21 Februari ini sebagai Hari Peduli Sampah Nasional untuk memperingari peristiwa pada 21 Februari 2005. Di hari ini telah terjadi peristiwa dahsyat yang mana gunung sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Leuwigajah menenggelamkan kampung Cilimus dan Kampung Pojok sehingga 157 jiwa meninggal dunia.
Gunung sampah setinggi 60 m dan panjang 200 m tak kuasa menahan hujan lebat sepanjang malam dan di hari itu menjadi pemicu terjadinya ledakan metana dari dalam gunung sampah itu dan kemudian longsor sejauh 1 km. Tragedi di TPA Leuwigajah telah menjadi tragedi yang mengoyak nurani dan akal bahwa persoalan sampah tidak lagi sekedar ditumpuk di TPA.
21 Maret sebagai Hari Hutan Sedunia
22 Maret sebagai Hari Air Sedunia
23 Maret sebagai Hari Meteorologi Sedunia
22 April sebagai Hari Bumi
Jumat terakhir di bulan April sebagai Hari Penanaman Pohon
3 Mei sebagai Hari Burung Migratori Internasional
3 Mei sebagai Hari Surya
22 Mei sebagai Hari Biodiversitas Dunia
Jumat Ketiga di bulan Mei sebagai Hari Bersepeda Ke Kantor (Bike-to-Work Day)
31 Mei sebagai Hari Anti Tembakau Internasional
5 Juni sebagai Hari Lingkungan Hidup Sedunia PBB
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menjadikan Hari Lingkungan Hidup Sedunia untuk meningkatkan kesadaran dan mendorong aksi politik pada tingkat dunia dalam perlindungan dan pelestarian planet Bumi. Ada 3 agenda besar dari Hari Lingkungan Hidup Sedunia ini yaitu perlindungan planet Bumi, penggunaan sumber daya alam secara berkelanjutan dan membudayakan gaya hidup ramah lingkungan.
17 Juni sebagai Hari Melawan Desertifikasi dan Kekeringan Dunia PBB
11 Juli sebagai Hari Populasi Dunia PBB
16 September sebagai Hari Perlindungan Lapisan Ozon Sedunia
20 September sebagai Hari Emisi Nol (Zero Emissions Day)
22 September sebagai Hari Bebas Mobil (Car Free Day)
Senin pertama di bulan Oktober sebagai Hari Habitat Dunia PBB
13 Oktober sebagai Hari Pengurangan Bencana Alam Internasional
6 November sebagai Hari Peringatan Sedunia untuk Mencegah Eksploitasi Lingkungan dalam Perang dan Konflik Bersenjata
21 November sebagai Hari Pohon Sedunia
Hari Pohon Sedunia (World Tree Day) diadakan untuk mengenang dan menghormati tokoh yang berjasa dalam perlindungan dan pelestarian pohon yaitu Julius Sterling Morton. Tokoh ini dikenal sangat aktif mengkampanyekan gerakan menanam pohon, reservasi hutan dan memberikan pelayanan yang terkoordinasi dengan petani.
Hari Pohon Sedunia melahirkan aksi nyata dalam penanaman pohon dan menumbuhkan kesadaran arti pentingnya pohon bagi kehidupan di planet Bumi ini.
11 Desember sebagai Hari Gunung Sedunia
Tanggal 11 Desember diperingati sebagai Hari Gunung Internasional dengan tujuan menciptakan kesadaran arti penting gunung bagi kehidupan manusia. Awalnya, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengadakan konferensi mengenai “Pengelolaan Ekosistem Rapuh: Pembangunan Gunung Berkelanjutan” pada 1992 sebagai bagian dari Agenda 21 Konferensi Lingkungan dan Pembangunan. Dalam visi PBB, keberadaan gunung dan pegunungan perlu dilestarikan dari ancaman eksploitasi alam berlebihan dan perubahan iklim.