Pertumbuhan jumlah penduduk dunia dan perkembangan industri menimbulkan permasalahan lingkungan. Salah satunya yang menimpa secara global adalah naiknya temperatur rata – rata permukaan Bumi atau lebih dikenal Pemanasan Global.
Pemanasan global / global warming terjadi akibat jumlah gas rumah kaca seperti CO, CO2, Metana, dan NO2 meningkat. Gas rumah kaca itulah yang menahan radiasi matahari tidak bisa keluar dari atmosfer.
Dampak Pemanasan Global
Pemanasan global mengubah keadaan atmosfer bumi dan kondisi berikut ini :
– Temperatur permukaan air laut meningkat
– Peningkatan penguapan air
– Perubahan pada tekanan udara
Akumulasi dari dampak pemanasan global di atas akhirnya memunculkan fenomena Perubahan Iklim. Baca juga : Dampak pemanasan global bagi sektor kelautan.
Dampak Perubahan Iklim
Perubahan iklim mengakibatkan kekacauan siklum musim hujan dan musim kemarau. Musim hujan berkepanjangan, demikian halnya musim kemarau. Akibatnya, terjadi banyak fenomena longsor, banjir, kegagalan panen dan kekeringan. Ketersediaan air berkurang hingga 30 persen.
Punahnya beberapa jenis spesies binatang akibat ketidakmampuan dalam beradaptasi terhadap perubahan iklim. Mutasi jenis penyakit seperti demam berdarah dan malaria.
Kebakaran hujan akibat kekeringan yang berkepanjangan, adanya gelombang panas dan meningkatnya kemunculan badai tropis.
Upaya Pencegahan Pemanasan Global
Apa yang bisa kita lakukan untuk turut serta mencegah atau mengurangi terjadinya pemanasan global. Lakukanlah beberapa hal berikut ini .
a) Melakukan penghematan dalam penggunaan listrik
Cara yang dilakukan dengan memakai lampu hemat energi, beli peralatan listrik dengan daya sesuai yang dibutuhkan, membuat rumah yang optimal penggunaan cahaya dan ventilasi udara , mengurangi penggunaa AC , gunakan mesin cuci bila ingin mencuci pakaian kotor dalam jumlah banyak
b) Penghematan dalam penggunaan kertas dan tinta
– Gunakan hanya kertas bekas jika sekedar ingin corat – coret, pakailah sapu tangan dan kurangi tisue, gunakan kain pengganti untuk bayi dan bukan pampers
c) Hemat penggunaan air
– Gunakan air bekas mencuci mobil atau mencuci baju untuk menyiram halaman. Bisa juga air bekas mencuci sayuran untuk menyiram tanaman. Saat kita menggunakan wastafel atau shower, matika alat itu ketika kita sedang menggosok gigi atau mencukut kumis, periksa kran secara rutin jika terjadi kebocoran
d) Hemat dalam penggunaan bahan bakar
– Periksa secara rutin mesin dan tekanan ban. Gunakan mobil atau kendaraan pribadi sesuai dengan kebutuhan. Jika memungkinkan gunakan alat transportasi massal. Jika bepergian dalam jarak pendek, atau sekitar tempat tinggal, Anda bisa mempertimbangkan untuk jalan kaki atau naik sepeda.
e) Lakukan secara baik pengelolaan sampah dan limbah
– Kita bisa memisahkan sampah organik dan non organik. Buatlah sampak organik seperti sisa sayuran, kulit buah atau pangkasan tanaman menjadi kompos. Seleksi sampah non organik. Jika mungkin, gunakan lagi yang masih bisa digunakan. Bawahlah tas sendiri saat belanja. Hindari penggunaan tas plastik. Hindari pula membakar sampah.
f) Buatlah Biopori di pekarangan rumah
Biopori ini dimaksudkan sebagai cara konservasi tanah dengan cara meningkatak kemapuan resap tanah terhadap air. Biopori ini berupa lubang berdiameter 10 cm dengan kedalaman 1 – 1.5 m. Supaya lubang kuat, kita bisa gunakan bambu dengan diameter dan panjang yang sama. Mulut lubang kita perkuat dengan semen selebar 2 – 3 cm. Air hujan akan terserap ke dalam biopori tersebut. Lubang biopori bisa kita isi dengan sampah organik.
Baca juga: Langkah praktis pencegahan pemanasan global skala rumah tangga.
Upaya Pencegahan Pemanasan Global
Apa yang bisa kita lakukan untuk turut serta mencegah atau mengurangi terjadinya pemanasan global. Lakukanlah beberapa hal berikut ini .
a) Melakukan penghematan dalam penggunaan listrik
Cara yang dilakukan dengan memakai lampu hemat energi, beli peralatan listrik dengan daya sesuai yang dibutuhkan, membuat rumah yang optimal penggunaan cahaya dan ventilasi udara , mengurangi penggunaa AC , gunakan mesin cuci bila ingin mencuci pakaian kotor dalam jumlah banyak
b) Penghematan dalam penggunaan kertas dan tinta
– Gunakan hanya kertas bekas jika sekedar ingin corat – coret, pakailah sapu tangan dan kurangi tisue, gunakan kain pengganti untuk bayi dan bukan pampers
c) Hemat penggunaan air
– Gunakan air bekas mencuci mobil atau mencuci baju untuk menyiram halaman. Bisa juga air bekas mencuci sayuran untuk menyiram tanaman. Saat kita menggunakan wastafel atau shower, matika alat itu ketika kita sedang menggosok gigi atau mencukut kumis, periksa kran secara rutin jika terjadi kebocoran
d) Hemat dalam penggunaan bahan bakar
– Periksa secara rutin mesin dan tekanan ban. Gunakan mobil atau kendaraan pribadi sesuai dengan kebutuhan. Jika memungkinkan gunakan alat transportasi massal. Jika bepergian dalam jarak pendek, atau sekitar tempat tinggal, Anda bisa mempertimbangkan untuk jalan kaki atau naik sepeda.
e) Lakukan secara baik pengelolaan sampah dan limbah
– Kita bisa memisahkan sampah organik dan non organik. Buatlah sampak organik seperti sisa sayuran, kulit buah atau pangkasan tanaman menjadi kompos. Seleksi sampah non organik. Jika mungkin, gunakan lagi yang masih bisa digunakan. Bawahlah tas sendiri saat belanja. Hindari penggunaan tas plastik. Hindari pula membakar sampah.
f) Buatlah Biopori di pekarangan rumah
Biopori ini dimaksudkan sebagai cara konservasi tanah dengan cara meningkatak kemapuan resap tanah terhadap air. Biopori ini berupa lubang berdiameter 10 cm dengan kedalaman 1 – 1.5 m. Supaya lubang kuat, kita bisa gunakan bambu dengan diameter dan panjang yang sama. Mulut lubang kita perkuat dengan semen selebar 2 – 3 cm. Air hujan akan terserap ke dalam biopori tersebut. Lubang biopori bisa kita isi dengan sampah organik.